Tara's Birthday

babies Lilypie1st Birthday Ticker

Tuesday, August 21, 2007

Elegi untuk mamah


Gak kerasa, hari ini sudah 40 hari berlalu dari hari meninggalnya mamah. Kalau dihitung dari terakhir kali ketemu mamah tanggal 3 Juli 2007 sudah lebih dari 40 hari gue gak ketemu mamah.
Sepertinya baru kemarin gue nganter mamah pulang ke Ngrajek untuk acara kawinan di Yogya berangkat dari Stasiun Gambir, naik kereta yang seharusnya sekitar 8.15 tapi telat banget jadi hampir 9.30 baru berangkat, tapi kalau dipikir2 mungkin itu kesempatan terakhir gue bicara dengan mamah secara langsung karena selebihnya hanya lewat telepon, bahkan sampai sehari sebelum mamah meninggal.

Tapi memang kematian itu urusan Allah, gak ada yang menyangka kapan datangnya, mamah sendiri kelihatannya sehat dan gak ada penyakit parah sewaktu berangkat. Bahkan terdengar senang ketika memberi kabar akan diajak oleh Om dan Tante untuk jalan-jalan ke Bali dan Lombok lewat Malang setelah acara kawinan di Yogya selesai. Mamah memang sempat berulang-kali minta untuk didoakan supaya jalan-jalannya lancar gak ada halangan, gue sendiri sempet sedikit kesel dan bilang supaya mamah gak usah berpikiran yang jelek-jelek tapi mungkin mamah seudah kerasa? gak tahu juga. Mamah malah sempat pesen kalau misalnya kenapa-kenapa jangan lupa telepon rumah belum dibayar dan minta tolong dibayarin. Apakah ini pesan terakhir? gak tahu juga, walaupun hati gue sempet gak enak sih waktu dengernya, tapi kan waktu itu cuma berusaha untuk berpikir positif aja.

Sehari setelah mamah berangkat ke Bali, seperti biasa gue pagi-pagi suka telepon untuk tanya kabarnya, dan ternyata mamah sudah sakit dan cuma bilang "Nda, mamah sakit nih". Gue sendiri sih waktu itu masih mikir kalo cuma masuk angin biasa, mamah kan emang sering kalo ngeluh masuk angin. Gue cuma nyaranin mamah untuk ke dokter untuk diperiksa, soalnya kan lagi jauh dari anak-anaknya. Sorenya mamah telepon dan bilang kalau menurut dokter memang cuma masuk angin dan mabuk perjalanan, bahkan tekanan darahnya pun normal. Sehari setelah itu ketika di telepon lagi, suara mamah sudah terdengar mendingan bahkan mamah bilang kalau sudah mau makan dan sedang pijat. Gue sendiri bersyukur karena mamah sudah baikan dan bilang supaya mamah istirahat aja di Malang.

12 Juli 2007, sekitar jam 07.00 pagi sesudah makan pagi gue masuk kamar dan liat ternyata ada banyak banget miss call. Langsung perasaan gue gak enak dan bener aja, ada satu sms dari Tante Mur yang bilang kalo mamah udah gak ada. Inalillahi wa ina ilaihi rajiuun. Langsung aja gue konfirmasi ke semua orang dan masih berharap siapa tau berita ini salah dan mamah cuma sakit aja. Tapi memang ternyata berita tersebut benar. Dari cerita saudara gue yang di Malang, ternyata sehari sebelumnya setelah pagi gue telepon dan mamah bilang udah baikan, siangnya mamah gak mau makan lagi bahkan malam juga gak mau makan. Dan keesokan harinya, pagi-pagi sekitar jam 06.00 pagi ketika mamah sehabis ganti baju untuk ke dokter/rumah sakit, mamah terjatuh/terduduk dan langsung meninggal dunia. Mudah-mudahan jalan yang diberikan oleh Allah untuk mamah meninggal adalah jalan yang gampang dan menjadi akhir yang baik untuk mamah.

Kalau diingat lagi, hari minggu terakhir sewaktu gue datang ke Tangerang dan sebelum mamah pergi ke Yogya, mamah cerita kalau mamah mimpi didatangi bapak yang entah kenapa raut mukanya ceria, datang dengan baju putih-putih seperti hendak ke pesta. Gue sendiri waktu diceritaiin sih biasa aja, soalnya mamah memang suka cerita kalo sehabis mimpi didatengin bapak. Tapi apa mungkin itu juga pertanda? hanya Allah yang tahu.

Mamah, maafkan anakmu ini yang belum bisa sepenuhnya berbakti padamu, yang selalu menyusahkanmu. Ya Allah sampaikanlah salam sayangku kepada mamahku, semoga mamah tenang di alam sana.

Salam sayang dari anak-anakmu Muhammad Indra Rizal, Astri Anindita dan cucumu Tara Divya Adara Rizal.